Rabu, 22 Juni 2016

Memungut Kenangan-Kenangan Yang Terserak Dalam Hujan Dan Senja Tanah Rantau


Tampaknya Rara Zarary termasuk satu dari banyak perempuan yang mengamini bahwa hujan terdiri dari 1% air dan 99% kenangan. Hujan memang selalu bisa mengubah suasana menjadi melankolis sehingga kita turut terhanyut dalam air-air yang diturunkan-Nya dari langit. Dalam Buku Hujan dan Senja di Tanah Rantau, Rara menempatkan hujan sebagai air-air langit yang dipenuhi kenangan dan kerinduan akan rumah tempat pulang. Seperti dalam puisi-puisi ini :

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/memungut-kenangan-kenangan-yang-terserak-dalam-hujan-dan-senja-tanah-rantau/ 

Kamis, 09 Juni 2016

Cinta Dan Keterasingan Dalam Novel Maryam

Pada suatu hari, ketika Okky Madasari menyambangi Kafe Pustaka dalam rangka diskusi novel terbarunya yang berjudul “Kerumunan Terakhir”, Prof Djoko Saryono berkata : Jika ada novel pembangun jiwa, maka novel-novel karya Okky Madasari adalah novel pengobrak-abrik jiwa. Saya turut mengamini ucapan Prof Djoko Saryono tersebut. Bagi saya, Okky Madasari selalu memilih topik-topik yang berani dalam novel-novelnya. Okky selalu menulis tentang topik-topik tidak biasa dengan bahasa yang lugas, langsung kepada inti masalah, tanpa mendayu-dayu, dan tanpa pengantar yang dibuat berlebihan.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/cinta-dan-keterasingan-dalam-novel-maryam/ 


Tulisan ini dimuat di gubuktulis.com tanggal 08 Juni 2016 ( klik disini )

Selasa, 07 Juni 2016

Membangun Dan Mengguncang Jiwa Melalui Novel


Pada suatu hari, ketika Okky Madasari menyambangi Kafe Pustaka dalam rangka diskusi dan promo novel terbaru "Kerumunan Terakhir", Prof Djoko Saryono berkata : Jika ada novel pembangun jiwa, maka novel-novel karya Okky Madasari adalah novel pengobrak-abrik jiwa. Saya turut mengamini. Kebetulan minggu kemarin saya baru saja membaca novel Ayat-ayat Cinta 2 dan Maryam. Novel AAC 2 saya dapatkan sebagai kado pernikahan dari seorang dosen di Fakultas Syariah yang sudah saya anggap sebagai seorang ibu. Sedangkan novel Maryam sengaja saya beli di stand buku ketika Okky Madasari sedang mengisi acara di Kafe Pustaka.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/membangun-dan-mengguncang-jiwa-melalui-novel/