Senin, 14 September 2015

Menikmati Jogja Dari Dalam Jendela


Entah ini perjalanan keberapa. Tapi saya memang selalu suka naik kereta. Berawal dari tiket promo menyambut ultah PT KAI, akhirnya saya bergabung dengan 2 teman dari KBMR untuk pergi ke jogja. Kami berpisah di depan stasiun tugu. Mereka berdua pergi ke pantai sementara saya memilih nyantai di sekitaran jogja saja.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/menikmati-jogja-dari-dalam-jendela/ 

Kamis, 03 September 2015

Akhirnya, Hari Itu Datang Juga.





Ujug-ujug perempuan ini datang ke kantorku. Padahal aku sudah berusaha untuk tidak membuat semacam pertemuan terakhir dengannya. Hari ini dia akan pindah ke Jakarta. Sambil matanya berkaca-kaca, dia minta dipeluk dan difoto. Dia berkata dia sedih pindah dari kota ini. Aku berkata aku selalu membenci perpisahan. 
Aku kira aku tidak akan menangis. Karena menangis hanya dilakukan oleh orang melankolis seperti Tsabit Pramita atau orang dramatis seperti ELsy ARifa WuLandini. Sementara orang minim ekspresi dan apresiasi sepertiku dan Happy Yugo Prasetiya akan selalu berkata mereka berdua lebai jika mereka sudah memulai adegan drama. 
Satu-persatu nona-nona sahabat berubah menjadi nyonya. Menikah. Pindah. Lalu memiliki kehidupan baru hingga semua menjadi tidak lagi sama seperti sebelumnya. Tapi memang pada akhirnya kita harus menulis cerita kita dengan cara kita masing-masing. 
Kenapa ada banyak perpisahan di bulan september ?