Kamis, 03 September 2015

Akhirnya, Hari Itu Datang Juga.





Ujug-ujug perempuan ini datang ke kantorku. Padahal aku sudah berusaha untuk tidak membuat semacam pertemuan terakhir dengannya. Hari ini dia akan pindah ke Jakarta. Sambil matanya berkaca-kaca, dia minta dipeluk dan difoto. Dia berkata dia sedih pindah dari kota ini. Aku berkata aku selalu membenci perpisahan. 
Aku kira aku tidak akan menangis. Karena menangis hanya dilakukan oleh orang melankolis seperti Tsabit Pramita atau orang dramatis seperti ELsy ARifa WuLandini. Sementara orang minim ekspresi dan apresiasi sepertiku dan Happy Yugo Prasetiya akan selalu berkata mereka berdua lebai jika mereka sudah memulai adegan drama. 
Satu-persatu nona-nona sahabat berubah menjadi nyonya. Menikah. Pindah. Lalu memiliki kehidupan baru hingga semua menjadi tidak lagi sama seperti sebelumnya. Tapi memang pada akhirnya kita harus menulis cerita kita dengan cara kita masing-masing. 
Kenapa ada banyak perpisahan di bulan september ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar