Kalau
ada survei tentang siapa yang pernah mengalami patah hati dengan jumlah paling
banyak, maka selain Raditya Dika dalam “Malam
Minggu Miko”,
jawabannya adalah saya. Saking seringnya patah hati, sampai-sampai saya jadi kapok patah hati. Saya patah hati
pertama kali ketika saya berada di sekolah dasar dan nampaknya terus berlanjut
sampai saya menjadi mahasiswa. Patah hati menjadi semacam kutukan bagi saya
karena saya selalu menyukai seseorang yang tidak pernah sedikitpun menyukai
saya. Alasannya sih hampir sama : mereka tidak tertarik, yang akhirnya bisa
saya simpulkan bahwa saya memang tidak menarik.
Berikut
ini hasil analisis SWOT yang telah saya lakukan. Silahkan disimak dan dibaca
dengan penuh perasaan.
Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/patah-hati-tingkat-tinggi/
good job sista :)
BalasHapustulisan yang selalu mengalir membuat pembaca tak lagi peduli dengan tata bahasa yang sedikit acakadul :D
BalasHapussuwun mit. endi iki blogmu ? ayo gerakkan blogger :D
HapusSaya suka membaca analisis SWOT itu. Sangat menarik dan inovatif. Saya terinsipirasi untuk menganalisis perasaan, lalu mewujudkannya dalam sebuah bagan atau diagram. Itu juga pernah saya lihat di film drama Jepang berjudul "Angel Bank". Film itu berkisah tentang sebuah agen yang membantu orang-orang berganti pekerjaan ke bidang lain yang kelihatannya jauh dari bakat mereka, tapi mereka bisa melakukannya. Agen itu membantu mereka menganalisis harapan-harapan, kemungkinan-kemungkinan, dan tuntutan dalam pekerjaan melalui sebuah diagram imajinatif. Mungkin dengan begitu saya bisa menemukan kausalitas dan fakta yang bisa dijadikan parameter privat.
BalasHapusaku tetap iri sama pengetahuanmu tentang film dan buku.mohon bimbingannya suhu :D
Hapussetelah kupikir2 aku butuh untuk jatuh cinta (yg benar2 jatuh cinta) dan kemudian patah hati. hal spt itu sangat diperlukan. karena dgnya aku jadi mau menengok kedalam diriku sendiri dan membuat analisis2 tentang siapa diriku. kalau analisis yg dilakukan benar, akan menghasilkan sikap dan keputusan yg lbh matang n dewasa, cie,,,
BalasHapusdewasa emang mahal. patah hati trus patah kaki, why not?!
Yup.Semua ini adalah proses kita menjadi seorang wanita. Call me lady cause i'm not only a girl ! :D
Hapusasik asik....
BalasHapusbikin pembaca ikut dalam alur cerits
makasih banyak sudah mau mampir di blog saya, mas / mbak anonim :D
Hapusnice story....two thumbs for u
BalasHapusmakasih banyak sudah mampir :D
Hapus