Selasa, 15 November 2016

Tentang Semarang dan Kenangan di antara Bangunan-Bangunan Tua

: Catatan Perjalanan Berdua (1)

Adegan drama pada hari minggu adalah perpisahan di stasiun kereta. Biasanya, dia menunggu kereta benar-benar berangkat di balik pintu berpagar besi di dekat loket masuk. Sementara telepon tidak lepas dari telinga kami. Lalu kami melambaikan tangan dan saling mengucapkan selamat tinggal.

Baca paragraf selanjutnya di blog baruku : http://ranselperi.com/tentang-semarang-dan-kenangan-di-antara-bangunan-bangunan-tua/

Selasa, 01 November 2016

Buku dan Bagaimana Cara Kita Mencintainya


Suatu hari, saya bertengkar dengan adik perempuan saya. Saya mengkritik gaya hidup dia. Lha wong uang jajan masih minta orang tua, tapi sudah membeli baju dan sepatu bermerk yang menghabiskan lebih dari separuh uang jajannya. Seketika itu dia langsung membalas kritikan dengan berkata, " lha sama saja to dengan sampeyan, beli buku terus sampai rak buku di rumah penuh sama buku-buku sampeyan."

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/buku-dan-bagaimana-cara-kita-mencintainya/

Senin, 24 Oktober 2016

Lelaki Tua dan Keberuntungan-Keberuntungan yang Sukar Dipercaya

 


Terkadang tidak memilih menjadi pilihan terbaik. Inilah kalimat yang bisa menyimpulkan keseluruhan isi buku "The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window And Disappeared". Diterjemahkan dan diterbitkan oleh Bentang, awalnya saya hanya sanggup menyelesaikan seperempat bagian awal buku ini lalu meletakkan buku ini di antara buku-buku yang lainnya. Tapi judul yang cukup panjang ini membuat saya penasaran dan akhirnya memutuskan membaca buku ini sampai akhir.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/lelaki-tua-dan-keberuntungan-keberuntungan-yang-sukar-dipercaya/

Selasa, 13 September 2016

Tombo Coffee, seduhan biji kopi dari Pantura Jawa


Tak banyak yang mengenal Batang kecuali bagi mereka yang terbiasa melalui jalur pantura. Jika saya berkata suami saya tinggal di Batang, kebanyakan orang-orang akan mengira saya menyebutkan kata Batam. Atau jika saya berkata Batang Jawa Tengah. Mereka akan berpikir sebentar sambil menduga-duga dimana lokasinya. Kebanyakan mereka baru paham setelah saya menjelaskan jika Batang bersebelahan dengan Kota Pekalongan yang terkenal karena batiknya.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/tombo-coffee-seduhan-biji-kopi-dari-pantura-jawa/

Catatan :
Tulisan ini juga dimuat di web KataWanita.net :  katawanita 
http://katawanita.net/cerita/tombo-coffee-seduhan-biji-kopi-pantura-jawa

Kisah-Kisah Sedih dalam Perempuan Pala & Serumpun Kisah Lain dari Negeri Bau dan Bunyi


Saya membeli buku ini setelah membaca judulnya : Perempuan Pala & Serumpun Kisah Lain dari Negeri Bau dan Bunyi. Tentu saja saya tidak mengenal Azhari, penulis buku ini. Karena saat Azhari sedang produktif menulis cerpen yang dimuat di koran-koran nasional dalam rentang waktu 2001-2005, saat itu saya hanya membaca majalah Annida dan novel-novel teenlit semacam Fairish & Eiffel I'm In love.

Selanjutnya, baca tulisan ini di blog baruku : http://ranselperi.com/kisah-kisah-sedih-dalam-perempuan-pala-serumpun-kisah-lain-dari-negeri-bau-dan-bunyi/ 

Rabu, 03 Agustus 2016

Kita : Tanah Yang Membentang Antara Laut Utara Dan Laut Selatan

Topik tentang relationship saat ini memang masih tetap menarik untuk saya tulis. Karena ini untuk pertama kalinya saya menjalani sebuah hubungan yang dekat dengan seseorang selain ayah, ibu, dan adik perempuan saya. Hubungan dekat, baik secara fisik dan secara emosional yang membuat saya sempat terombang-ambing selama hampir 2 bulan dalam perasaan yang -entahlah ini apa- .
Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/kita-adalah-tanah-yang-membentang-antara-laut-utara-dan-laut-selatan/

Senin, 25 Juli 2016

Basa-Basi : Pertanyaan Tidak Ilmiah Yang Harus Kita Hadapi Setiap Hari.



Alhamdulillah. Lebaran telah usai. Dan saya telah melewati pertanyaan wajib tahun ini “Sudah hamil apa belum?”. Ya. Sebagai pasangan muda yang baru menikah pada akhir tahun 2015 lalu, sudah bisa diduga pertanyaan basa-basi ini akan muncul. Sama seperti ketika lebaran tahun lalu saya menghadapi pertanyaan “Kapan nikah ?”. Atau sama seperti lebaran dua tahun lalu ketika saya menghadapi pertanyaan “Kapan lulus S2?”. Pertanyaan itu akan terus muncul tanpa ada habisnya. Berkembang biak dengan membelah diri menjadi jutaan pertanyaan turunan yang tetap bernada basi : kapan hamil lagi, kapan punya rumah sendiri, kapan anak kita masuk sekolah, kapan anak kita menikah. Bla bla bla. Bla bla bla. Bla bla bla.

Jumat, 01 Juli 2016

Selamat Ulang Tahun, Ria !


Kami memiliki cara berkomunikasi yang agak aneh. Terbiasa menjalani hubungan jarak jauh selama bertahun-tahun membuat kami jarang berkomunikasi kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Jangan harap ada kata-kata "sudah makan atau belum", bahkan kami pernah tidak saling menyapa selama satu minggu. Karena lupa adalah alasan pertama. Tidak terbiasa adalah alasan berikutnya. Tidak punya pulsa adalah alasan klise yang ketiga.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku :  http://ranselperi.com/indah-pada-waktunya-benarkah-part-5/

Saat kau kecil, apa yang kau tunggu ketika libur sekolah tiba?



Kereta api dan deretan kios majalah bekas di dekat stasiun Blitar. Itu yang selalu kutunggu. Masa kecilku yang tinggal madura dan jauh dari keluarga besar ibu di Blitar, membuatku selalu menunggu masa libur sekolah. Perjalanan akan dimulai dengan berdesak-desakan dalam mobil angkutan umum dari desa Banyuates menuju pelabuhan Kamal. Satu mobil bisa diisi sekitar 20 orang. Perjalanan berganti dengan naik kapal ferry menyeberangi selat madura. Aku sangat suka melihat laut dari atas kapal.


Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/saat-kau-kecil-apa-yang-kau-tunggu-ketika-libur-sekolah-tiba/

Rabu, 22 Juni 2016

Memungut Kenangan-Kenangan Yang Terserak Dalam Hujan Dan Senja Tanah Rantau


Tampaknya Rara Zarary termasuk satu dari banyak perempuan yang mengamini bahwa hujan terdiri dari 1% air dan 99% kenangan. Hujan memang selalu bisa mengubah suasana menjadi melankolis sehingga kita turut terhanyut dalam air-air yang diturunkan-Nya dari langit. Dalam Buku Hujan dan Senja di Tanah Rantau, Rara menempatkan hujan sebagai air-air langit yang dipenuhi kenangan dan kerinduan akan rumah tempat pulang. Seperti dalam puisi-puisi ini :

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/memungut-kenangan-kenangan-yang-terserak-dalam-hujan-dan-senja-tanah-rantau/ 

Kamis, 09 Juni 2016

Cinta Dan Keterasingan Dalam Novel Maryam

Pada suatu hari, ketika Okky Madasari menyambangi Kafe Pustaka dalam rangka diskusi novel terbarunya yang berjudul “Kerumunan Terakhir”, Prof Djoko Saryono berkata : Jika ada novel pembangun jiwa, maka novel-novel karya Okky Madasari adalah novel pengobrak-abrik jiwa. Saya turut mengamini ucapan Prof Djoko Saryono tersebut. Bagi saya, Okky Madasari selalu memilih topik-topik yang berani dalam novel-novelnya. Okky selalu menulis tentang topik-topik tidak biasa dengan bahasa yang lugas, langsung kepada inti masalah, tanpa mendayu-dayu, dan tanpa pengantar yang dibuat berlebihan.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/cinta-dan-keterasingan-dalam-novel-maryam/ 


Tulisan ini dimuat di gubuktulis.com tanggal 08 Juni 2016 ( klik disini )

Selasa, 07 Juni 2016

Membangun Dan Mengguncang Jiwa Melalui Novel


Pada suatu hari, ketika Okky Madasari menyambangi Kafe Pustaka dalam rangka diskusi dan promo novel terbaru "Kerumunan Terakhir", Prof Djoko Saryono berkata : Jika ada novel pembangun jiwa, maka novel-novel karya Okky Madasari adalah novel pengobrak-abrik jiwa. Saya turut mengamini. Kebetulan minggu kemarin saya baru saja membaca novel Ayat-ayat Cinta 2 dan Maryam. Novel AAC 2 saya dapatkan sebagai kado pernikahan dari seorang dosen di Fakultas Syariah yang sudah saya anggap sebagai seorang ibu. Sedangkan novel Maryam sengaja saya beli di stand buku ketika Okky Madasari sedang mengisi acara di Kafe Pustaka.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/membangun-dan-mengguncang-jiwa-melalui-novel/

Senin, 21 Maret 2016

# NgajiLiterasi (Ngalit) 1



Bincang buku kumpulan cerpen
"Aku Mengenalnya dalam Diam" karya Ria AS
(Dream Litera, Malang: 2015)
Pengulas:
Misbahus Surur
M Rosyid Husnul Waro'i
Moderator: Nurvianti Siti
Waktu: Rabu, 17 Februari 2016
Pukul: 14.00 - 16.30
Tempat: Perpustakaan pusat UIN Maliki Malang (Lt. 1)
Kerjasama pegiat sastra dan buku UIN Malang, Gusdurian Malang dengan perpustakaan UIN Malang.
Narahubung : 081333319044 (Ria AS)


Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/bincang-buku-aku-mengenalnya-dalam-diam-karya-ria-as/

Selasa, 02 Februari 2016

Surat Dari Praha

: tentang sebuah surat yang menjadi sengketa

Kali ini saya akan mencoba membahas satu judul buku dan satu judul film yang sama : Surat Dari Praha. Kebetulan saya sudah membaca versi bukunya pada sekitar tahun 2012-2013 dan menonton versi filmnya di hari kamis (28 Januari 2016) kemarin.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/surat-dari-praha/

Rabu, 27 Januari 2016

Indah pada waktunya, benarkah?

: catatan bagian pertama

Aduh. Awalnya saya cuma ingin mengundang teman-teman dekat saya lewat inbox di facebook. Tapi karena Nur Fitriana telah membuat status panjang yang membuat saya terharu sekaligus tercemar di dunia maya (istilah apa ini?), maka saya akan mengkonfirmasi sekaligus memohon doa restu karena sampai H-17 ini undangannya belum tercetak. Saya dan Miqdam berencana menikah pada tanggal 26 Desember 2015. Monggo kalau berkenan rawuh. Saya akan senang sekali. Berbahagia dikelilingi orang-orang yang saya kenal di hari itu. Tapi mohon konfirmasi terlebih dahulu karena saya khawatir anda kehabisan makanan. Hehehehe.

Selanjutnya, bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/indah-pada-waktunya-benarkah-part-1/