Meskipun muktamar NU dilaksanakan di kota kecil tempat saya tinggal,
saya tidak memiliki antusiasme untuk mengikuti perkembangannya. Karena
bagi saya, dulu, NU tidak lebih hanya sekumpulan ibu-ibu berbaju hijau
yang rajin pergi ke pengajian dan sikap tawadhu' pada kyainya sering
dimanfaatkan oleh politisi ketika pemilu tiba. Sementara saya adalah
anggota 'islam hore-hore' yang lebih senang nonton film, baca buku, dan
jalan-jalan di akhir pekan daripada mengikuti pengajian.
Selanjutnya bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/nu-dan-kegembiran-muktamar-di-jombang/
Selanjutnya bisa dibaca di blog baruku : http://ranselperi.com/nu-dan-kegembiran-muktamar-di-jombang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar